.idFest 2025 Wadahi Inovasi Digital Talenta Muda Melalui DeveloperDay

Jakarta, 21/9 (ANTARA) - Acara .idFest 2025 yang digelar Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) menghadirkan DeveloperDay untuk mewadahi para talenta digital muda terbaik Indonesia dalam memberikan inovasi dan solusi nyata bagi bangsa.
Ketua PANDI John Sihar Simanjuntak mengatakan melalui acara ini, PANDI ingin menunjukkan bahwa inovasi digital tidak hanya soal menciptakan aplikasi atau program yang berkualitas saja tetapi juga bagaimana teknologi bisa dipakai untuk menyelesaikan masalah nyata yang ada di tengah masyarakat.
“DeveloperDay ini dilakukan dalam rangka menumbuhkembangkan talenta-talenta digital yang berbakat di Indonesia, sekaligus sebagai wujud nyata peran PANDI bersama FTII dan ASPILUKI untuk berkontribusi dalam pembangunan ekosistem digital di Indonesia,” ujar John dalam keterangan pers yang diterima, Minggu.
John mengatakan DeveloperDay bukan sekedar kompetisi, melainkan juga sebuah ruang belajar, berjejaring, dan merayakan kreativitas. Dengan mengusung tema “Developing the Nation”, para peserta tidak hanya memikirkan inovasi yang menarik secara teknis, tetapi juga berdampak sosial, ekonomis, dan bahkan kulturan.
DeveloperDay membuktikan bahwa ekosistem digital Indonesia semakin matang, dengan generasi muda yang siap memberi kontribusi di level nasional maupun global.
Kompetisi ini dimulai sejak periode pendaftaran pada 14 Juli- 31 Agustus 2025, yang menjadi magnet bagi para inovator muda. Mereka membawakan karya-karya inovatif yang dikembangkan seperti aplikasi berbasis kecerdasan buatan, inovasi platform untuk mendukung UMKM dan inovasi solusi keamanan digital.
Setelah melewati proses penjurian awal pada 3-4 September 2025, terpilihlah 10 tim finalis terbaik yang berhak melangkah ke babak sesi final pada 17 September 2025.
Setelah melalui persaingan sengit di hadapan dewan juri, akhirnya tiga tim terbaik berhasil merebut podium juara di antaranya Hakuna Matata keluar sebagai juara 1 dengan hadiah uang tunai sebesar Rp30.000.000, AIMA Indonesia meraih posisi juara 2 dengan merebut hadiah sebesar Rp20.000.000, dan FAST-ISTN melengkapi podium sebagai juara 3 dengan hadiah Rp10.000.000.
Tiga tim yang memperoleh juara telah memenuhi syarat untuk berlaga di APICTA 2026 yang akan diselenggarakan di Chinese Taipei, ajang internasional bergengsi yang mempertemukan inovator digital dari seluruh Asia Pasifik. Secara tidak langsung, hal ini juga menandai bahwa karya yang mereka hasilkan siap diperkenalkan ke panggung dunia.
Selain jadi ajang kompetisi, DeveloperDay juga membuka ruang diskusi antara para finalis, juri dan komunitas teknologi dengan terbukanya pertukaran ide yang terjadi menciptakan suasana kolaboratif, di mana setiap orang bisa belajar dari perspektif yang berbeda.
PANDI berharap ajang DeveloperDay lebih dari sekedar perlombaan semata, tetapi menjadi wadah lahirnya jejaring baru bagi inovator Indonesia untuk membangun bangsa melalui inovasi digital yang tidak berhenti hanya di atas panggung kompetisi, tetapi menjadi kontribusi nyata bagi masyarakat. (ANTARA/Fitra Ashari)
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.