JMDN logo

Kemenperin Perkuat Produksi Bahan Pestisida Pacu Kemandirian Agrokimia

📍 Politik dan Pemerintahan
17 Juli 2025
13 views
Kemenperin Perkuat Produksi Bahan Pestisida Pacu Kemandirian Agrokimia

Jakarta, 17/7 (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong penguatan sektor agrokimia sebagai bagian dari struktur industri strategis nasional, seperti pestisida yang memegang peran penting dalam mendukung ketahanan pangan.


"Pemerintah terus mendorong pembangunan industri kimia hulu yang berdaya saing melalui peningkatan kapasitas produksi dan perlengkapan struktur pohon industri, demi menjamin pemenuhan kebutuhan bahan baku industri,” ujar Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Taufiek Bawazier dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.


Disampaikannya, sektor industri manufaktur berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, yakni sebesar 17,16 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan 25,84 persen terhadap penerimaan pajak sepanjang tahun 2024.


Pada periode yang sama, impor produk formulasi pestisida mencapai 87.350 ton. Besarnya angka tersebut mencerminkan tingginya kebutuhan produk agrokimia dalam negeri, seiring dengan luasnya lahan pertanian Indonesia.


Sebagai pemasok bahan baku untuk industri pestisida, sektor kimia diharapkan memiliki kapasitas yang memadai dan memiliki performa yang baik dan stabil di setiap saat.


“Industri kimia merupakan industri strategis di tingkat hulu yang menjadi modal dasar dalam mengembangkan industri di tingkat hilir. Penguatan sektor kimia sebagai pemasok bahan baku menjadi salah satu strategi kunci dalam mendukung daya saing industri hilir,” kata Taufiek.


Oleh karena itu, Kemenperin memberikan apresiasi kepada salah satu manufaktur agrokimia, yakni PT Delta Giri Wacana Tbk (DGW) atas peresmian pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Modern Cikande, Banten.


Pembangunan fasilitas karbamasi ini, kata Taufiek, merupakan bentuk komitmen Kemenperin dalam memperkuat kapasitas produksi bahan aktif pestisida dalam negeri.


“Kami mengapresiasi PT Delta Giri Wacana Tbk atas komitmennya dalam membangun fasilitas produksi bahan aktif pestisida di dalam negeri. Langkah ini menunjukkan kepedulian pelaku industri terhadap kemandirian sektor pertanian nasional serta keberanian untuk mengambil peran strategis dalam mendukung kebijakan pemerintah,” ujarnya.


Investasi ini, lanjut dia, menunjukkan potensi pengembangan industri kimia hulu yang masih sangat besar dan dapat menjadi roda pertumbuhan industri hilir lainnya.


Pabrik karbamasi milik PT DGW memiliki kapasitas awal sebesar 2.000 ton per tahun untuk bahan aktif karbamat jenis methomyl, dan akan dikembangkan hingga mencapai 6.000 ton per tahun.


“Kehadiran pabrik ini tidak hanya menjadi langkah strategis dalam mendukung substitusi impor, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi industri dalam memperkuat kemandirian sektor pertanian nasional. Sehingga, dengan penguatan sektor hulu, diharapkan terciptanya ekosistem industri yang kokoh dan berkelanjutan sebagai fondasi untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” katanya.


Pihaknya akan terus berkomitmen mendorong pengembangan industri kimia nasional melalui berbagai kebijakan strategis, antara lain peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), pemberian insentif fiskal, pengembangan kawasan industri berbasis kimia, serta program hilirisasi dan substitusi impor.


Diharapkan, langkah-langkah ini dapat menciptakan struktur industri kimia yang lebih kokoh dan terintegrasi dari hulu ke hilir, sekaligus memperkuat daya saing industri nasional di pasar global. (ANTARA/Ahmad Muzdaffar Fauzan)

📬 Berlangganan Newsletter

Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.

Berita Populer

Berita Populer