Dispusip Penajam Bina Perpustakaan Desa/kelurahan jadi Ruang Inklusif

Penajam Paser Utara, 13/8 (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, melakukan pembinaan terhadap perpustakaan tingkat desa/kelurahan untuk bertransformasi menjadi ruang inklusif sebagai wadah pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.

"Perpustakaan desa/kelurahan dibina untuk bertransformasi menjadi ruang inklusif yang tidak hanya menyediakan bahan bacaan," ujar Kepala Dispusip Kabupaten Penajam Paser Utara Muhammad Yusuf Basra ketika ditanya mengenai peran perpustakaan di Penajam, Rabu.

Selain itu, menurut dia, perpustakaan juga sebagai pusat inovasi, pembelajaran, dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.

Ia mengatakan sosialisasi dan pelatihan diberikan kepada perpustakaan desa/kelurahan secara bertahap dan pendampingan agar dapat bertransformasi menjadi ruang inklusif bagi masyarakat secara berkelanjutan.

Tercatat dari 54 desa/kelurahan di Kabupaten Penajam Paser Utara, kata dia, hampir seluruhnya telah memiliki perpustakaan. Saat ini tercatat ada 41 perpustakaan desa/kelurahan.

"Sosialisasi yang dilakukan itu salah satunya mengenai transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS)," ucapnya.

Menurut dia, konsep TPBIS mendorong komitmen pemerintah desa/kelurahan dalam pengembangan perpustakaan sebagai pusat kegiatan masyarakat, serta menciptakan kolaborasi antara pemerintah desa, kelurahan, perpustakaan, dan masyarakat.

TPBIS juga diarahkan mendukung pengembangan ekonomi lokal karena melalui literasi masyarakat mampu menggali potensi desa dan mengembangkan menjadi produk unggulan.

"Sosialisasi dan pembinaan perpustakaan agar menjadi inklusif tersebut sejalan dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, yang mengamanatkan perpustakaan desa/kelurahan sebagai pusat informasi dan pengembangan masyarakat," kata Muhammad Yusuf Basra. (ANTARA/Nyaman Bagus Purwaniawan)