KAI: Empat KA di Wilayah Daop Jember Sempat Terhenti Akibat Gempa Bumi

Jember, Jawa Timur, 01/10 (ANTARA) - Perjalanan empat Kereta Api (KA) di wilayah Daerah Operasi (Daop) 9 Jember sempat terhenti akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah Jawa Timur pada Selasa (30/9) pukul 23.49 WIB.
Gempa dengan magnitudo 6,5 itu berpusat di 50 kilometer tenggara Sumenep terasa di sejumlah lintas jalur kereta api wilayah Daop 9 Jember sepanjang Pasuruan hingga Banyuwangi.
"PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 9 Jember kembali melakukan langkah pengamanan terhadap perjalanan kereta api menyusul adanya gempa bumi," kata Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Cahyo Widiantoro di Jember, Rabu.
Sebagai bentuk respons cepat, lanjut dia, seluruh perjalanan kereta api di wilayah terdampak langsung dihentikan sementara melalui prosedur Berhenti Luar Biasa (BLB).
"Hal itu dilakukan untuk memastikan kondisi jalur, jembatan, terowongan, dan fasilitas operasi lainnya tetap dalam keadaan aman sebelum perjalanan dilanjutkan," tuturnya.
Ia mengatakan KA yang mengalami berhenti luar biasa yakni KA 293 Tawangalun relasi Malang β Ketapang yang berhenti di KM 9+1 petak jalan Banyuwangi Kota β Argopuro, kemudian KA 210 Mutiara Timur relasi Ketapang β Surabaya Pasarturi berhenti sejenak di KM 23+6 petak jalan Mrawan β Garahan.
Selanjutnya KA 240F Ijen Ekspres relasi Ketapang β Malang berhenti di KM 117+5 petak jalan Malasan β Leces dan KA 147 Blambangan Ekspres relasi Pasarsenen β Ketapang BLB di KM 49+5 petak jalan Bangil β Pasuruan.
"Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh oleh petugas prasarana dari Unit Jalan dan Jembatan (JJ) pada Rabu pukul 00.35 WIB seluruh lintas dinyatakan aman untuk dilalui kereta api," tuturnya.
Ia mengatakan berhenti luar biasa tersebut berdampak empat KA mengalami kelambatan tiba di sejumlah stasiun tujuan yakni KA Tawangalun terlambat 17 menit, KA Mutiara Timur terlambat 43 menit, KA Ijen Ekspres terlambat 45 menit, dan KA Blambangan Ekspres terlambat 17 menit.
"Meskipun beberapa kereta api mengalami kelambatan akibat gempa, langkah tersebut merupakan komitmen KAI untuk selalu mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan perjalanan KA," ujarnya.
Cahyo mengatakan pihak KAI memohon maaf atas keterlambatan yang terjadi, namun keselamatan tetap menjadi prioritas utama KAI, sehingga prosedur berhenti luar biasa wajib dilakukan hingga jalur benar-benar dipastikan aman.
Sebagai bentuk antisipasi, KAI Daop 9 Jember juga mengintensifkan pengawasan dan pemeriksaan pada seluruh prasarana kereta api, termasuk jembatan, terowongan, serta daerah rawan yang masuk dalam kategori Daerah Dalam Pengawasan Khusus (Dapsus).
"Upaya itu dilakukan untuk mengantisipasi dampak gempa susulan maupun potensi bencana alam lainnya yang dapat memengaruhi kelancaran perjalanan KA," katanya.
KAI Daop 9 Jember mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak khawatir dalam menggunakan moda transportasi kereta api karena pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait serta menyiagakan petugas di lapangan untuk memastikan setiap perjalanan berjalan dengan aman, nyaman, dan selamat. (ANTARA/Zumrotun Solichah)
π¬ Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.