JMDN logo

Bupati: Festival Golo Koe Wadah Promosi Produk UMKM

📍 UMKM
16 Agustus 2025
24 views
Bupati: Festival Golo Koe Wadah Promosi Produk UMKM

Labuan Bajo, 16/8 (ANTARA) - Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menyampaikan bahwa Festival Golo Koe merupakan ajang pementasan kesenian dan budaya daerah sekaligus wadah promosi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 


Dia menyampaikan hal itu pada acara penutupan Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (15/8) malam.


Sebanyak 170 pelaku UMKM dari Labuan Bajo dan daerah lain di Provinsi NTT berpartisipasi dalam Festival Golo Koe 2025 yang dilaksanakan dari 11 sampai 15 Agustus.


Jumlah pelaku UMKM yang berpartisipasi dalam festival tahun ini meningkat dari 140 ​​​​​​pada tahun 2024.


Bupati berharap penyelenggaraan Festival Golo Koe bisa ditingkatkan pada tahun-tahun selanjutnya.


Ia mengemukakan bahwa keberhasilan penyelenggaraan Festival Golo Koe 2025 merupakan bukti kolaborasi umat Katolik dengan lembaga lintas sektor dalam upaya memajukan usaha pariwisata di destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo.


"Sejarah mencatat bila obsesi kita sama, lalu dengan sentuhan kolaborasi dan sinergi Festival Golo Koe tahun depan dan tahun-tahun mendatang kita jadikan sebuah magnet yang sangat luar biasa," katanya.


"Sungguh luar biasa penyelenggaraan Festival Golo Koe, dalam kontemplasi tahun ini kita menemukan benar dalam hidup itu Ora et Labora," katanya, menyebutkan ungkapan dalam Latin yang berarti berdoa dan bekerja.


Pelaksana Tugas Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores Dwi Marhen Yono menyatakan bahwa Festival Golo Koe masuk dalam 10 besar Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata tahun 2025.


"Festival Golo Koe sudah mengalahkan 3.600 event daerah seluruh Nusantara dan sekarang menjadi top 10 atau top 10 event terbaik di Republik Indonesia," katanya.


Ia menyampaikan bahwa ada empat festival di Provinsi NTT yang masuk dalam daftar KEN 2025, yakni Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Festival Wolobobo di Kabupaten Ngada, Festival Lamaholot di Kabupaten Lembata, dan Festival Rote Malole di Kabupaten Rote Ndao.


Dwi berharap Festival Golo Koe bisa menjadi pilihan tujuan wisatawan yang mengunjungi Labuan Bajo selain destinasi wisata di kawasan Taman Nasional Komodo.


"Tahun ini 80 persen kunjungan masih di Taman Nasional Komodo, yang di darat baru 20 persen. Harapan saya, harapan kami, harapan Pak Bupati dan kita semua, semakin banyak orang yang berwisata di dataran Manggarai Barat," katanya.


Uskup Labuan Bajo Monsinyur Maksimus Regus menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan Festival Golo Koe 2025.


"Festival Golo Koe bagi saya membuktikan bahwa kita orang Manggarai Raya bukanlah orang-orang bisu dan tidak bisa berbicara tentang hak-hak kita untuk mengelola keindahan alam pariwisata, yang merupakan bagian dari rahim kehidupan kita sendiri," katanya.


Ia mengatakan bahwa rangkaian kegiatan selama Festival Golo Koe bukan sekadar sebuah tontonan, tetapi juga panggilan untuk mempertahankan nilai-nilai budaya serta menjaga keberlanjutan lingkungan.


Menurut dia, Festival Golo Koe merupakan ruang perjumpaan sosial, perjumpaan antar-budaya, dan perjumpaan antar-iman yang nilainya melampaui pariwisata.


"Yang menjadi konsen, fokus kita bersama dan Festival Golo Koe 2025 adalah salah satu medium untuk menyuarakan, untuk memperjuangkan dan untuk merawat keindahan pariwisata yang adalah anugerah Tuhan bagi kita semua," katanya. (ANTARA/Gecio Viana)

📬 Berlangganan Newsletter

Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.

Berita Populer

Berita Populer