Sosialisasi Pestisida Nabati Daun Pepaya dan Biobriket dari Sekam Padi oleh KKN UNEJ di Desa Gumuk

Gumuk, Banyuwangi (JMDN) - Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember (UNEJ) menggelar kegiatan sosialisasi terkait dua inisiatif inovatif dalam rangka pemberdayaan masyarakat di Desa Gumuk, yaitu pengenalan pembuatan dan penggunaan pestisida nabati daun pepaya, dan biobriket dari sekam padi.
Sosialisasi ini diadakan pada Rabu, 6 Agustus 2025, di Balai Dusun Kampunganyar, Desa Gumuk, Kecamatan Licin dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan praktis kepada masyarakat dalam menghadapi tantangan pertanian yang semakin kompleks.
•Pestisida Nabati Daun Pepaya: Solusi Ramah Lingkungan
Salah satu program kerja yang disosialisasikan adalah pestisida nabati berbahan dasar daun pepaya. Dalam acara ini, mahasiswa KKN menjelaskan secara rinci bagaimana daun pepaya yang mudah didapat di sekitar desa, bisa dimanfaatkan sebagai bahan alami untuk membasmi hama tanaman. Pestisida nabati ini diyakini lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan manusia dibandingkan dengan pestisida kimia, yang sering kali meninggalkan residu berbahaya.
Menurut salah satu anggota KKN, Ilham Maulana, pestisida nabati daun pepaya ini tidak hanya mudah dibuat, tetapi juga efektif untuk mengendalikan hama seperti kutu daun dan wereng, yang sering mengancam hasil pertanian di daerah tersebut.
“Dengan cara yang sederhana, kami ingin mengedukasi petani di Desa Gumuk tentang alternatif ramah lingkungan yang dapat meningkatkan hasil pertanian mereka tanpa bergantung pada bahan kimia yang berbahaya,” ujar Ilham.
•Biobriket Sekam Padi: Solusi Energi Terbarukan
Selain pestisida nabati, kelompok KKN juga memperkenalkan biobriket dari sekam padi sebagai alternatif bahan bakar ramah lingkungan. Sekam padi, yang selama ini hanya dianggap limbah pertanian, dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Briket ini diyakini dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar fosil, serta mengurangi polusi udara yang dihasilkan dari pembakaran sekam secara langsung.
“Salah satu masalah yang sering dihadapi petani di Desa Gumuk adalah pembakaran sekam yang tidak terkontrol, menyebabkan asap yang mengganggu. Dengan mengolahnya menjadi biobriket, kami berharap masyarakat dapat memperoleh manfaat ganda, yakni sebagai sumber energi dan juga sebagai solusi untuk pengelolaan limbah pertanian,” ujar Bagus Herlambang, anggota KKN lainnya.
Manfaat dan Harapan ke Depan Sosialisasi ini mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat setempat. Banyak petani dan ibu rumah tangga yang hadir untuk belajar cara membuat pestisida nabati dan briket sekam padi secara langsung.
Salah seorang warga, Kasturi, mengatakan bahwa dia merasa lebih terbantu dengan informasi ini, terutama terkait penggunaan pestisida nabati yang lebih aman untuk tanaman sayuran di kebun mereka.
“Kami sering khawatir dengan penggunaan pestisida kimia yang berbahaya. Dengan adanya solusi dari daun pepaya ini, kami merasa lebih nyaman dan tentunya lebih sehat,” Ujar Kasturi.
Diharapkan bahwa dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat Desa Gumuk dapat mengimplementasikan kedua teknologi tersebut dalam kegiatan sehari-hari mereka. Selain itu, kelompok KKN Universitas Jember juga berharap agar kegiatan ini bisa menjadi titik awal untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang pertanian berkelanjutan dan energi terbarukan.
•Penutupan dan Rencana Tindak Lanjut
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan pelatihan praktis, yang memungkinkan warga untuk langsung terlibat dalam pembuatan pestisida nabati dan biobriket. Kelompok KKN berencana untuk mengadakan monitoring lanjutan terhadap warga penerima manfaat program kerja ini dalam proses implementasi di lapangan.
Melalui program ini, diharapkan Desa Gumuk dapat menjadi desa yang lebih mandiri dan berkelanjutan, baik dalam aspek pertanian maupun energi, serta memberikan contoh bagi desa-desa lain dalam penerapan solusi ramah lingkungan.
Vhiranita Audrey Indriyawati - Mahasiswa KKN UNEJ Desa Gumuk
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.