Banyuwangi – Rangkaian acara Halal Bihalal sukses diadakan oleh Pemerintah Desa Tamansuruh dengan semangat gotong royong antar warga. Acara tersebut dilaksanakan di Villa kemarang, Jalan Perkebunan Kalibendo KM 5 desa Tamansuruh Kecamatan Glagah, Jumat (27/5/2022).
Acara tersebut berhasil menarik anemo masyarakat dan menghadirkan Tokoh penting desa Tamansuruh antara lain Ketua Bangkesbangpol, Camat Glagah, Kapolsek Glagah, Ketua dan pengurus KOPAT (Komunitas Osing Pelestari Adat Tradisi), Ketua AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nasional) Banyuwangi, tokoh agama dan tokoh masyarakat desa Tamansuruh serta pegiat media onilen dan cetak yang turut andil dalam acara tersebut.
Teguh Eko Rahadi, S.AB selaku Kepala Desa Tamansuruh mengatakan ucapan terima kasih kepada tamu undangan dan masyarakat yang turut meramaikan acara halal bihalal bersama aparatur desa Tamansuruh.
“Acara halal bihalal ini tidak menggunakan Anggaran Dana Desa, melainkan menggunakan dana silaturahmi bersama serta bantuan dari owner Waroeng Kemarang,“ ucap Kepala Desa.
Segala rasa syukur dari Kepala Desa Tamansuruh, karena acara dari awal sampai akhir berjalan lancar tanpa kendala suatu apapun. Acara diawali dengan menampilkan tari Jejer Gandrung asuhan Pak Usaini, kemudian dilanjutkan sambutan-sambutan dan dilanjutkan tari fenomenal Jaran Goyang Banyuwangi dari sanggar tari Sayu Gringsing asuhan dari Subari Sofyan yang termasuk dalam sosok legendaris tari di Banyuwangi.
Selain penampilan seni, acara Halal Bihalal diisi dengan santunan anak yatim piatu. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Desa Tamansuruh, ketua Bangkesbangpol Banyuwangi, Camat Glagah dan Kapolsek Glagah. Acara halal bihalal diisi Maidhotul hasanah oleh KH. Makruf Abu Bakar, namun sebelum itu, ditampilkan dahulu tarian Gandrung Marsan (Gandrung Lanang/Pria).
Kemeriahan terasa dalam ruangan tersebut, karena semua undangan diajak menari bersama dan acara diakhiri dengan bersalam-salaman sebagai wujud saling memaafkan satu sama lain demi menjalin kebersamaan di momen hari raya Idul Fitri ini. Harapannya, kegiatan seperti bukan hanya sebagai momentum ceremonial semata, tapi berkelanjutan. Sehingga, harmonisasi perangkat Pemerintahan Desa dan warga seluruhnya bukanlah sebuah kemustahilan, melainkan kenyataan. ( Rere/JMDN )