Pemkab Jayawijaya Perkuat Eksistensi Adat Lembah Baliem

Wamena, 29/9 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua Pegunungan, memperkuat eksistensi nilai-nilai adat dan budaya masyarakat Lembah Baliem.

Bupati Jayawijaya Atenius Murib dalam keterangan tertulis di Wamena, Senin, mengatakan Musyawarah Besar (Mubes) Wio ini untuk pertama kalinya dilaksanakan, yang merupakan momentum penting bagi semua masyarakat adat di Lembah Baliem.

“Mubes Wio ini menjadi wadah untuk kita berkumpul, berdiskusi, dan mengambil keputusan penting demi keberlanjutan adat dan budaya asli Lembah Baliem,” katanya usai membuka Mubes I Wio tahun 2025.

Menurut dia, tujuan utama dari pelaksanaan Mubes Wio yaitu untuk merefleksikan kembali nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh leluhur masyarakat adat Lembah Baliem serta dapat merumuskan langkah-langkah strategis untuk menghadapi tantangan zaman.

“Adat adalah jati diri kita dan melalui Mubes Wio kita akan memperkuat fondasi kebudayaan masyarakat asli Lembah Baliem atau Kabupaten Jayawijaya,” ujarnya.

Dia mengharapkan seluruh peserta Mubes yang merupakan tokoh-tokoh adat dan budaya Lembah Baliem agar mengedepankan semangat musyawarah untuk mufakat.

“Setiap suara, setiap pendapat dari setiap suku dan marga di Lembah Baliem sangat berharga. Kami mengajak semua orang, mari bersama-sama meletakkan perbedaan dan utamakan kepentingan bersama,” katanya.

Dia menambahkan, masyarakat adat di Lembah Baliem harus tetap bersatu untuk mempertahankan hak-hak adat, melestarikan lingkungan, dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat adat.

“Kami juga berharap agar Mubes Wio menghasilkan keputusan-keputusan yang bijaksana dan berdampak positif bagi seluruh masyarakat Lembah Baliem baik saat ini maupun di masa mendatang,” ujarnya.

Dia mengajak masyarakat adat Lembah Baliem untuk menjadikan Mubes Wio sebagai tonggak sejarah baru, sebagai momentum untuk bangkit dan menunjukkan kepada dunia bahwa kearifan lokal kita tetap hidup, kuat dan relevan di tengah modernisasi. (ANTARA/Yudhi Efendi)