JMDN logo

Khofifah Instruksikan Kepala Daerah di Jatim Pantau Distribusi Beras

📍 Politik dan Pemerintahan
22 Agustus 2025
22 views
Khofifah Instruksikan Kepala Daerah di Jatim Pantau Distribusi Beras

Surabaya, 22/8 (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan bupati dan wali kota di daerah ini untuk intensif memantau distribusi beras medium program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), agar tersedia di pasar tradisional bagi masyarakat.


“Posisi Jatim saat ini, alhamdulillah, nilai tukar petani mengalami peningkatan. Rasio ketersediaan beras di Jatim, kalau Pak Mentan (Menteri Pertanian) menyampaikan stok sekian, Jatim sebagai lumbung pangan nasional, rasio ketersediaan beras kita punya surplus besar," ujar Khofifah dalam keterangan di Surabaya, Jumat.


Tetapi di pasar terkait SPHP, Khofifah menilai butuh dorongan khusus. Sebab, terjadi kelangkaan beras SPHP yang merupakan kategori medium.


"Terkait SPHP ini butuh dorongan khusus supaya beras-beras medium ini ke pasar-pasar tradisional,” kata Khofifah.


Dia pun mengungkap fakta yang didapat saat kunjungan ke Pasar Tanjung di Kabupaten Jember beberapa waktu lalu. Menurut dia, beras medium SPHP tidak tersedia dalam waktu yang relatif panjang.


“Saya ke Jember, ke Pasar Tanjung, lantai 1 tidak ada beras SPHP. Lantai 2 tidak ada beras SPHP. Saya tanya mulai kapan? Mulai April,” katanya pula.


Menurutnya, kondisi ini harus segera direspons cepat oleh pemerintah daerah. Sebab, pada 1 September mendatang Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data konsumsi rumah tangga, dengan beras menjadi komoditas utama.


“Mereka sebenarnya kemampuannya pada beras medium. Tapi mereka tidak temukan itu, sehingga mereka harus beli beras premium. Dan seterusnya nanti akan berpengaruh pada angka kemiskinan di masing-masing daerah dan secara kumulatif di Jatim,” katanya lagi.


Khofifah menegaskan dengan ketersediaan beras yang melimpah di Jatim, tantangan utama saat ini bukan pada produksi melainkan distribusi.


Karena itu, ia meminta para kepala daerah untuk lebih intensif turun ke lapangan dan memastikan pasokan beras medium benar-benar sampai di pasar-pasar tradisional.


Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengakui distribusi beras medium sempat menghadapi beberapa kendala di lapangan, namun saat ini sudah teratasi.


Menurut Zulkifli, salah satu kendala tersebut yaitu kasus beras oplosan. Kasus tersebut, kata dia, sempat membuat Perum Bulog menahan distribusi akibat kekhawatiran berlanjutnya praktik tersebut di lapangan oleh sejumlah oknum.


"Tapi ini sekarang sudah beres, tinggal packaging," kata dia pula.


Zulkifli pun menginstruksikan ke Perum Bulog agar distribusi beras medium dilakukan langsung ke pasar tradisional, sehingga bisa segera diakses masyarakat.


"Bukan lewat operasi pasar," ujar Zulkifli. (ANTARA/Willi Irawan)

📬 Berlangganan Newsletter

Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.

Berita Populer

Berita Populer