JMDN logo

Dinas Pendidikan Jatim Ajak Sekolah Produktifkan Lahan Tak Terpakai

📍 JAWA TIMUR - KAB. BANYUWANGI - Kec. Pesanggaran - Desa KandanganDaerah
26 Agustus 2025
47 views
Dinas Pendidikan Jatim Ajak Sekolah Produktifkan Lahan Tak Terpakai

Surabaya, 26/8 (ANTARA) - Dinas Pendidikan Jawa Timur mengajak sekolah-sekolah di wilayah setempat untuk memproduktifkan lahan tak terpakai di sekolah melalui program School Food Care (SFC) guna memperkuat ketahanan pangan.


"Kalau lahannya luas tapi dibiarkan menganggur, itu sangat disayangkan. Karena pada program SFC ini ada laboratorium alamnya. Hasil pertanian, perkebunan atau ternak ikan bisa dibagikan ke guru dan murid untuk perbaikan gizi. Atau bisa juga dijual di masyarakat sekitar," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai di Surabaya, Selasa.


SFC merupakan salah satu program unggulan Dinas Pendidikan Jawa Timur dalam membentuk ketahanan pangan di lingkungan sekolah yang juga sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto memperkuat ketahanan pangan nasional.


Saat ini, program SFC telah dijalankan di 29 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Jawa Timur. Jika berhasil, program akan dikembangkan ke seluruh SMAN dengan catatan satuan pendidikan memiliki lahan cukup untuk pengembangan.


Aries mengatakan pendidikan tidak hanya sebatas teori di ruang kelas, namun juga harus menyentuh praktik langsung. Program SFC hadir sebagai jembatan antara kurikulum dan realitas pembelajaran.


Lebih dari sekadar bercocok tanam, SFC juga mengajarkan nilai produktivitas, tanggung jawab, dan wirausaha kepada murid.


Dengan demikian, mereka dapat mengembangkan keterampilan praktis yang bermanfaat setelah lulus, terutama bagi yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.


“Pendidikan di sekolah harus melampaui ruang kelas. Kita ingin murid punya semangat enterpreneur, dan sektor pertanian adalah salah satu ruang besar untuk itu,” kata Aries.


Ia menekankan pentingnya peran kepala sekolah dalam menciptakan iklim produktif.


Menurut dia, kepemimpinan visioner dan kolaboratif menjadi kunci agar guru, tenaga kependidikan, dan murid bergerak bersama meningkatkan mutu sekolah.


Menurut dia, program SFC menjadi bukti bahwa sekolah bukan hanya tempat transfer ilmu, melainkan juga ruang tumbuh nilai ketahanan pangan, kemandirian, dan kreativitas yang dapat menjadi agen perubahan untuk masa depan pangan bangsa. (ANTARA/Willi Irawan)

📬 Berlangganan Newsletter

Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.

Berita Populer

Berita Populer