Kementan Optimalkan Peran Petani Milenial Kelola Pertanian Modern

Tanah Laut, Kalimantan Selatan, 13/8 (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) mengoptimalkan peran petani milenial dalam pengelolaan pertanian modern dengan dukungan alat mesin pertanian dan pelatihan manajemen usaha tani untuk mendorong produktivitas dan kemandirian pangan berkelanjutan.
Penanggung Jawab Program Swasembada Pangan Wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) Mulyono mengatakan pihaknya melibatkan petani milenial dalam mengelola pertanian modern, salah satunya pada Program Cetak Sawah Rakyat (CSR).
"Nanti kami harapkan para anak-anak muda (petani milenial) yang mengelolanya, di sini yang disebut namanya BP, Brigade Pangan," kata Mulyono di Tanah Laut, Selasa.
Program Cetak Sawah Rakyat salah satunya di Desa Ujubg, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, mengandalkan keterlibatan 15 petani milenial yang tergabung dalam Brigade Pangan untuk mengoperasikan teknologi pertanian modern.
Mulyono menuturkan para petani milenial disiapkan untuk mengelola lahan yang sebelumnya tidak produktif menjadi sawah siap tanam, dengan bantuan alat mesin pertanian canggih yang mempersingkat proses pengolahan.
Kementan memberikan dukungan penuh meliputi pembukaan lahan, bantuan sarana produksi, serta penyediaan alsintan seperti traktor, rotavator, drone penanam benih, pompa air, dan combine harvester.
Selain itu pelatihan manajemen usaha tani juga diberikan agar para petani milenial mampu menjalankan pertanian sebagai bisnis berkelanjutan dengan tingkat produktivitas tinggi.
Targetnya, lahan di Tanah Laut yang semula hanya ditanam satu kali setahun dapat mencapai tiga kali tanam, meningkatkan ketahanan pangan lokal dan nasional.
Dia mengaku optimistis pendekatan ini akan menarik generasi muda ke sektor pertanian, menjadikan teknologi sebagai motor penggerak pertanian masa depan Indonesia.
"Anak-anak muda yang beranggotakan kurang lebih 15 anak-anak milenial kita membekali dengan alsintan, alat-alat mesin pertanian untuk mengelola nanti. Tentunya bekerjasama dengan yang punya lahan," ucapnya.
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong penguatan ketahanan pangan nasional melalui pembentukan Brigade Pangan yang fokus mengoptimalkan lahan dan meningkatkan produksi beras demi mendukung pencapaian target swasembada.
Amran mengatakan pihaknya terus fokus dalam upaya meningkatkan produksi pangan utamanya komoditas beras, guna mewujudkan target swasembada pangan.
"Salah satu yang digalakkan untuk mencapai target swasembada pangan adalah optimalisasi lahan pertanian melalui pembentukan Brigade Pangan," kata Mentan di Jakarta, pada 18 April 2025 lalu.
Brigade Pangan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil dengan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan.
Brigade Pangan mengelola lahan pertanian secara terstruktur, dengan skala pengelolaan mencapai sekitar 200 hektare per brigade. Program itu juga mencakup pengelolaan lahan rawa yang optimal dan pencetakan sawah rakyat, serta mengintegrasikan pendekatan berbasis komunitas dengan teknologi canggih. (ANTARA/Muhammad Harianto)
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.