Wamendes Minta Peserta PANA-LPDP Bagikan Pengabdian Menginspirasi

Jakarta, 29/8 (ANTARA) - Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria meminta seluruh peserta program Pengabdian Alumni LPDP Non-ASN (PANA-LPDP) agar membagikan pengalaman pengabdiannya di desa-desa di Sumba Barat Daya.

Menurut pria yang akrab disapa Ariza itu, membagikan pengalaman pengabdian seperti ke akun media sosial para peserta dapat menginspirasi kaum muda untuk ikut pula membangun desa-desanya.

"Unggah di Instagram, TikTok, atau YouTube. Dengan begitu, karya kalian bisa menginspirasi dan memotivasi pemuda lain untuk ikut kembali membangun desa,” ujar Wamendes Ariza dalam kegiatan Seremonial dan Pembekalan Program PANA-LPDP Hari Kedua di Kantor Kemendes, Jakarta, Jumat.

Ia menegaskan bahwa media sosial sudah seharusnya dimanfaatkan oleh para alumni LPDP non-ASN itu sebagai sarana menyebarkan hal positif dari desa agar bisa direplikasi di desa-desa lain.

“Kalian adalah kreator desa. Jadikan momen ini abadi dan bernilai positif,” kata dia.

Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Wamendes Ariza telah mengajak para sarjana terbaik di tanah air untuk kembali ke desanya dan mengabdikan ilmu yang dimiliki dalam membangun desa demi kemajuan masyarakat.

“Banyak orang belajar tinggi, meraih gelar, bahkan berkarier di kota besar. Tapi hanya sedikit yang terpanggil hatinya untuk kembali ke desa, merasakan denyut kehidupan masyarakat, dan memberikan pengabdian terbaik,” kata dia.

Menurut Wamendes Ariza, desa merupakan masa depan Indonesia karena di sana tersimpan beragam potensi yang dapat dikembangkan untuk kemajuan bangsa. Di antaranya adalah potensi terkait kearifan lokal, ketahanan pangan, energi, budaya, serta nilai gotong royong. Oleh karena itu, ujar dia melanjutkan, peran sarjana bernilai sangat penting untuk membawa perubahan.

Diketahui, program Pengabdian Alumni Non-ASN LPDP berfokus pada peningkatan kapasitas desa wisata dan pariwisata berkelanjutan serta mendorong percepatan pembangunan desa dan daerah tertinggal melalui penguatan sosial budaya dan kelembagaan di desa.

Kegiatan pengabdian itu diikuti oleh 24 alumni LPDP non-ASN yang terdiri atas 21 orang lulusan pendidikan di dalam negeri dan 3 orang merupakan lulusan pendidikan luar negeri. Mereka akan mendampingi masyarakat di sejumlah desa di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

Desa itu meliputi Desa Karuni, Desa Watu Kawula, Desa Maliti Bondoate, dan Desa Pero Konda. Program pengabdian itu digelar selama enam bulan, yakni sejak September 2025 hingga Februari 2026. (ANTARA/Tri Meilani Ameliya)