Bupati Banyuwangi Dinominasikan Most Inspiring Tourism Leader Kemenpar

Banyuwangi, 28/11 (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani masuk dalam nominasi tiga besar kategori pemimpin daerah yang dinilai sebagai sosok penting dalam pengembangan pariwisata atau Most Inspiring Tourism Leader (MITL) ajang Wonderful Indonesia Award (WIA) 2025 Kementerian Pariwisata.

Ipuk diberi kesempatan memaparkan visi misi dan strategi pengembangan pariwisata Banyuwangi di hadapan juri penilai dan sejumlah pejabat Kementerian Pariwisata secara daring.

"Bagi kami, penghargaan ini bukan sekadar seremoni, tapi juga menjadi pelecut agar kami terus berinovasi, meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan pariwisata daerah," kata Bupati Ipuk di Banyuwangi, Jumat.

Ia menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Banyuwangi sebagai nominee dalam Wonderful Indonesia Award 2025, dan Ipuk menyatakan berkomitmen tidak hanya membangun pariwisata, tetapi menumbuhkan ketahanan masyarakat melalui inovasi, kolaborasi dan keberanian mengambil keputusan.

Dia menegaskan visi pariwisata Banyuwangi dalam lima tahun menjadi pariwisata unggul berdaya saing dan memberi manfaat besar bagi masyarakat.

"Apapun program daerah yang kami lakukan, ujungnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan, mengentaskan kemiskinan, termasuk dari sektor pariwisata juga," kata Ipuk.

Ia mengakui pada masa kepemimpinannya pariwisata dimulai pada situasi yang cukup berat yakni masa pandemi COVID-19, dengan strategi kepemimpinan yang diambilnya pariwisata Banyuwangi perlahan bangkit.

"Kami fokus pada penyelamatan dan membangkitkan pariwisata dengan program Banyuwangi Rebound termasuk memberikan bantuan ekonomi ada pelaku wisata," ujarnya.

Ia memaparkan secara bertahap Banyuwangi juga menggerakkan kembali lokomotif pariwisata dengan menggelar berbagai agenda, sport tourism skala internasional juga kembali dihelat untuk menarik wisatawan internasional seperti Tour de Banyuwangi Ijen dan World Surf League (WSL).

Pemerintah daerah setempat, lanjut Ipuk, juga mendorong pendirian desa wisata yang kini telah ada 99 desa, serta terus mendorong inovasi wisata, dan yang terbaru adalah Ijen Golden Route.

"Dengan berbagai upaya tersebut berdampak pada meningkatnya kunjungan jumlah wisatawan ke Banyuwangi, termasuk peningkatan ekonomi Banyuwangi, antara lain pendapatan per kapita dari Rp58,08 juta pada 2023 menjadi Rp62,09 juta pada 2024, PDRB meningkat dari Rp101,29 triliun pada 2023 menjadi Rp108,92 triliun di 2024," kata Ipuk.

Penghargaan dari Kementerian Pariwisata ini sebagai bentuk apresiasi dan pengakuan atas peran-peran para stakeholder pariwisata yang telah berperan dalam pengembangan pariwisata nusantara yang berkualitas dan berkelanjutan. (ANTARA/Novi Husdinariyanto)