Wamendes Ajak Sarjana Terbaik Bangun Desa

Jakarta, 29/8 (ANTARA) - Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT), Ahmad Riza Patria mengajak para sarjana terbaik untuk kembali ke desanya dan mengabdikan ilmu yang dimiliki untuk membangun desa demi kemajuan masyarakat.
“Banyak orang belajar tinggi, meraih gelar, bahkan berkarier di kota besar. Tapi, hanya sedikit yang terpanggil hatinya untuk kembali ke desa, merasakan denyut kehidupan masyarakat, dan memberikan pengabdian terbaik,” kata Riza di sela Seremonial dan Pembekalan Program Pengabdian Alumni LPDP Non-ASN (PANA-LPDP) di Kantor Kemendes Jakarta, Jumat.
Menurut dia, desa merupakan masa depan Indonesia, karena di sana tersimpan beragam potensi yang dapat dikembangkan untuk kemajuan bangsa. Di antaranya adalah potensi terkait kearifan lokal, ketahanan pangan, energi, budaya, serta nilai gotong royong. Oleh karena itu, peran sarjana bernilai sangat penting untuk membawa perubahan.
“Ilmu yang kalian miliki bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi harus dibuktikan dengan karya nyata di desa. Jadilah cahaya perubahan bagi masyarakat,” kata Ariza sapaan akrabnya saat melepas 24 alumni terbaik perguruan tinggi yang akan mengabdi di empat desa di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) selama enam bulan.
Sebelumnya, pada Kamis (28/8) dalam acara pembukaan pembekalan itu, Direktur Penyerasian Pembangunan Sosial Budaya dan Kelembagaan Kemendes PDT, Dimposma Sihombing menyampaikan bahwa Program Pengabdian Alumni Non-ASN LPDP berfokus pada peningkatan kapasitas desa wisata dan pariwisata berkelanjutan.
Selain membangun desa wisata berkelanjutan, ujar Dimposma, program itu juga berfokus mendorong percepatan pembangunan desa dan daerah tertinggal melalui penguatan sosial budaya dan kelembagaan di desa.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian itu diikuti oleh 24 alumni LPDP non-ASN yang terdiri atas 21 orang lulusan pendidikan di dalam negeri dan 3 orang merupakan lulusan pendidikan luar negeri. Mereka akan mendampingi masyarakat di sejumlah desa di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
Desa itu meliputi Desa Karuni, Desa Watu Kawula, Desa Maliti Bondoate, dan Desa Pero Konda.
“Kabupaten Sumba Barat Daya ini salah satu kabupaten daerah tertinggal di Indonesia,” ujar Dimposma.
Ia menyampaikan bahwa program pengabdian itu digelar selama enam bulan sejak September 2025 hingga Februari 2026. (ANTARA/Tri Meilani Ameliya)
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.