Seskab: Tema HUT ke-80 RI Cerminkan Visi Besar Bangsa Indonesia

Jakarta, 24/7 (ANTARA) - Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa tema resmi Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI mencerminkan arah perjuangan dan visi besar bangsa Indonesia saat ini maupun di masa mendatang.

"Tema resmi peringatan HUT ke-80 RI, yakni 'Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju', mencerminkan arah perjuangan dan visi besar bangsa Indonesia saat ini dan di masa depan," ujar Teddy saat dihubungi ANTARA, Kamis.

Sebagai informasi, Presiden RI Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan logo dan tema HUT ke-80 RI di Istana Negara, Rabu (23/7). Tema yang diangkat adalah “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

Teddy menjelaskan desain logo menampilkan angka 80 yang saling terhubung membentuk simbol infinity (tak terhingga).

Simbol tersebut melambangkan bahwa persatuan sebagai dasar dari kedaulatan merupakan perwujudan dari kesejahteraan rakyat, serta mencerminkan upaya menggapai cita-cita bangsa menuju Indonesia Maju yang tak pernah putus.

Logo dan tema untuk HUT Ke-80 RI telah diluncurkan oleh Presiden Prabowo.

Logo dengan desain angka “80” karya Bram Patria Yoshugi dari Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) itu dipilih langsung oleh Presiden Prabowo dari lima opsi desain yang masuk shortlist hasil seleksi sayembara.

Bram mengatakan angka 8 dan 0 melambangkan tema besar, yakni bersatu dan berdaulat, yang menjadi visi Presiden Prabowo.

Dengan perayaan hari ulang tahun yang memasuki dekade ke-8, Bram berharap logo yang ia ciptakan dapat menghadirkan semangat baru.

Untuk mengunduh dengan resolusi yang besar, Kementerian Sekretariat Negara pun membuat tautan khusus untuk memudahkan masyarakat, kementerian/lembaga, pelaku UMKM.

Berikut link resmi logo HUT Ke-80 RI: https://hut80ri.setneg.go.id

Logo resmi HUT Ke-80 RI yang diluncurkan hari ini itu merupakan pemenang dari sayembara yang diikuti total 245 submisi desain dari desainer-desainer Asosiasi Desain Grafis Indonesia. (ANTARA/Fathur Rochman)