Khofifah Komitmen Jadikan Jatim Episentrum Inovasi Pendidikan nasional

Surabaya, 29/8 (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmennya menjadikan provinsi itu sebagai episentrum inovasi pendidikan nasional, saat hadir dalam ajang East Java Innovative Education Summit (EJIES) 2025 di Surabaya, Kamis (28/8) malam.
“Kehadiran Bapak/Ibu dan semuanya malam ini membuktikan bahwa Jawa Timur memiliki semangat yang kuat untuk terus melahirkan inovasi pendidikan demi mencetak generasi unggul masa depan dan menjadikan Jawa Timur sebagai episentrum inovasi pendidikan nasional,” ujarnya.
Khofifah menyampaikan sebanyak 24.626 pendaftar dari SMA, SMK, dan SLB se-Jatim menghasilkan 19.720 karya inovasi pendidikan. Dari jumlah itu, 30 karya terpilih sebagai yang paling visioner, aplikatif, serta berdampak nyata bagi peningkatan mutu pendidikan.
Seleksi dilakukan oleh akademisi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), perwakilan Jawa Pos, serta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Para pemenang mendapatkan trofi, plakat, dan uang pembinaan Rp50 juta, selain 51 guru dan tim sekolah yang juga memperoleh penghargaan.
“Ide yang lahir dari satu sekolah harus mampu menginspirasi sekolah lain. Inovasi pembelajaran yang lahir di Surabaya harus bisa menginspirasi Madura atau Banyuwangi. Begitu pula dari Pacitan atau Ponorogo bisa menjadi referensi bagi Malang dan kota-kota lainnya,” imbuhnya.
Khofifah memaparkan capaian pendidikan Jatim yang menunjukkan tren positif. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim 2024 mencapai 75,35 dengan kategori tinggi, lebih baik dari rata-rata nasional 75,02.
Selain itu, Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) tercatat 13,43 tahun, sementara rata-rata lama sekolah (RLS) mencapai 8,28 tahun. Ia menegaskan capaian ini mencerminkan komitmen memperluas kesempatan belajar dan meningkatkan kualitas pendidikan.
“Setiap karya yang kita hasilkan, setiap langkah kecil yang kita lakukan akan membentuk sejarah bagi Jawa Timur dan Indonesia. Jangan pernah takut bermimpi besar, dan jangan berhenti berinovasi. Masa depan bangsa ini ada di tangan kalian,” kata Khofifah.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai menambahkan penyelenggaraan EJIES berdampak signifikan terhadap mutu pendidikan di daerah itu, karena menciptakan atmosfer kompetitif yang mendorong guru, siswa, dan sekolah terus berinovasi.
“Inovasi-inovasi yang tumbuh subur di lingkungan pendidikan ini sejalan dengan perkembangan teknologi yang menuntut dunia pendidikan terus beradaptasi dan bergerak mengikuti perubahan,” ujarnya.
Aries menegaskan kemajuan besar yang dicapai EJIES tidak lepas dari dukungan penuh Gubernur Khofifah yang konsisten memberi dorongan kebijakan strategis maupun motivasi moral bagi insan pendidikan di seluruh Jawa Timur.
“Ibu Gubernur adalah motor penggerak utama di balik semangat inovasi ini. Beliau tanpa kenal lelah memikirkan langkah terbaik untuk memastikan pendidikan di Jawa Timur mampu memberi dampak besar terhadap mutu dan prestasi guru maupun siswa,” katanya.
Sejak pertama digelar pada 2021, jumlah partisipasi EJIES terus meningkat signifikan hingga mencapai 24.626 pendaftar dengan hampir 20 ribu karya pada 2025.
Aries berharap keberhasilan ini makin meneguhkan Jawa Timur sebagai tolok ukur inovasi pendidikan nasional. (ANTARA/Willi Irawan)
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.