BSSN Ingatkan Masyarakat Lindungi Data Pribadi dari Serangan Siber

Samarinda, 13/7 (ANTARA) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menggunakan data pribadi di media sosial, khususnya dari aksi pencuri identitas atau penjahat siber
Sandiman Ahli Madya Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah BSSN Dwi Kardono di Samarinda, Jumat, menjelaskan perlindungan data pribadi merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan sebelum mengamankan sistem elektronik yang lebih besar.
"Kita adalah target setiap detik, setiap menit. Akses kita ke dalam sistem menjadi target utama para penyerang di seluruh dunia," kata Dwi Kardono saat menjadi pembicara pada Sosialisasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi di Diskominfo Kalimantan Timur (Kaltim).
Ia menjelaskan serangan siber bisa datang dari mana saja, bahkan dari luar dan menargetkan data pribadi yang ada di Indonesia. Peretas dapat mencoba mengendalikan data penting seperti akun perbankan, media sosial, WhatsApp (WA), hingga nomor telepon pribadi.
Kardono memaparkan beberapa faktor utama yang sering menjadi penyebab kebocoran data, seperti kurangnya kesadaran keamanan (security awareness) dan kesadaran untuk melindungi data pribadi di kalangan masyarakat masih sangat minim.
Ia menjelaskan kejahatan di lingkungan internal organisasi hacker bisa mengakses server data karena adanya celah keamanan, aplikasi yang tidak update dan hardware yang tidak diproteksi, serta banyak organisasi yang lengah dalam melakukan perlindungan data pribadi para pegawainya.
Adapun alasan utama para peretas mengincar data pribadi adalah untuk keuntungan finansial (profit), analisis data, politik, hingga kegiatan telemarketing.
Untuk melindungi diri, Kardono menekankan beberapa tips sederhana namun penting.
Ia menyarankan untuk menggunakan kata sandi yang kuat dan unik, terutama untuk akun-akun penting seperti email, perbankan, media sosial, dan ponsel.
Salah satu tips krusial untuk menjaga keamanan data adalah dengan rutin memeriksa apakah data pribadi, terutama email, telah bocor.
BSSN merekomendasikan dua situs terpercaya untuk melakukan pengecekan ini: https://haveibeenpwned.com dan https://periksadata.com
Cukup dengan memasukkan alamat email yang sering digunakan untuk mendaftar di berbagai aplikasi atau situs web.
Kedua situs ini telah dinyatakan aman dan dapat membantu engetahui apakah akun pernah menjadi bagian dari kebocoran data.
Dengan meningkatkan kesadaran dan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, masyarakat diharapkan dapat meminimalkan risiko menjadi korban kejahatan siber yang terus mengintai. (ANTARA/Arumanto)