JMDN logo

Urgensi dan Manfaat Tes Kemampuan Akademik bagi Siswa di Indonesia

📍 Berita & Informasi
11 Agustus 2025
19 views
Urgensi dan Manfaat Tes Kemampuan Akademik bagi Siswa di Indonesia

Jakarta, 11/8 (ANTARA) - Sejatinya pro dan kontra ujian nasional maupun penyelenggaraan kembali Tes Kemampuan Akademik (TKA) jika disadari lebih dalam, berakar pada perbedaan pandangan tentang cara terbaik mengukur kualitas pendidikan.


Mereka yang setuju, melihat TKA sebagai alat ukur objektif yang mampu memetakan kemampuan akademik siswa secara merata di seluruh Indonesia, sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi seleksi sekolah unggulan dan perguruan tinggi.


Data dari TKA dapat menjadi dasar perbaikan kurikulum, pemerataan kualitas guru, dan kebijakan afirmasi bagi daerah tertinggal. Latihan sejak dini juga dianggap akan membentuk mental tangguh dan strategi belajar yang dibutuhkan di era persaingan global.


Sebaliknya, mereka yang tidak setuju, merasa khawatir TKA akan mempersempit makna pendidikan menjadi sekadar perolehan nilai, memicu praktik teaching to the test, dan menambah tekanan berlebihan pada siswa.


Kesenjangan akses teknologi dan fasilitas di daerah juga berpotensi membuat hasil tes tidak mencerminkan kemampuan secara adil.


Maka jalan tengah yang banyak disarankan adalah menjadikan TKA sebagai salah satu komponen penilaian yang dikombinasikan dengan portofolio, prestasi non-akademik, dan penilaian holistik lainnya.


Dengan rancangan yang tepat serta dukungan infrastruktur dan pemerataan kualitas pendidikan, TKA dapat berfungsi sebagai instrumen pemetaan dan penguatan mutu, bukan sekadar gerbang seleksi.


Faktanya urgensi TKA dalam dunia pendidikan yang semakin kompetitif tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.


Pada praktiknya, TKA tidak hanya menjadi alat ukur kemampuan siswa, tetapi juga sarana untuk memastikan kesiapan mereka menghadapi tantangan seleksi masuk sekolah unggulan dan perguruan tinggi ternama.


Pentingnya simulasi


Di tengah persaingan yang kian ketat, pemahaman dan latihan menghadapi TKA sejak dini menjadi kebutuhan mendasar dan bukan pilihan tambahan.


Namun tanpa persiapan yang matang, potensi siswa untuk menembus pintu-pintu pendidikan berkualitas akan terhambat, meski mereka memiliki kecerdasan dan semangat belajar yang tinggi.


Untuk itulah, penting untuk menggelar kegiatan simulasi latihan TKA yang rutin seperti misalnya yang dilakukan melalui Kompetisi Nasional KENAL TKA.


Kegiatan ini hadir dalam konteks sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut. Kegiatan ini mengajak siswa dari seluruh Indonesia, mulai dari kelas 5 SD hingga kelas 12 SMA, untuk berlatih TKA secara terstruktur, profesional, dan berbasis standar nasional.


Kegiatan semacam ini bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan gerakan bersama untuk mencetak generasi yang cerdas dan siap bersaing dari pelosok hingga pusat kota.


Dengan dukungan dinas pendidikan dari berbagai provinsi di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Kepulauan Riau, kompetisi ini memperkuat kolaborasi antara sekolah, orang tua, lembaga pendidikan, dan pemerintah daerah.


Urgensi simulasi dan latihan TKA tidak hanya terletak pada aspek teknis pengerjaan soal, tetapi juga pada pembentukan mental tangguh dan kemampuan mengelola strategi di bawah tekanan.


Masuk ke sekolah unggulan seperti MAN Insan Cendekia, SMA Pradita Dirgantara, atau SMA Labschool bukan sekadar tentang kemampuan akademik semata, melainkan juga kesiapan menghadapi proses seleksi yang ketat dan profesional.


Kegiatan latihan juga memggambarkan bagaimana TKA yang sesungguhnya dengan melalui empat tahap seleksi yang dimulai dari penyisihan sekolah hingga final nasional.


Tahapan awal dilaksanakan secara online berbasis Computer-Based Test (CBT) di sekolah masing-masing dengan pengawasan profesional, sedangkan babak final berlangsung secara tatap muka di Universitas Indonesia, menghadirkan suasana ujian yang realistis dan penuh tekanan persaingan sehat.


Manfaat ekonominya bagi pendidikan nasional juga tidak bisa diabaikan. Dengan format yang menyerupai TKA nasional, sekolah memiliki tolok ukur yang jelas untuk mengevaluasi proses pembelajaran mereka.


Hasil rekap nilai dan peringkat nasional yang dapat diunduh oleh sekolah memberikan data konkret bagi guru dan kepala sekolah untuk memperbaiki metode pengajaran, merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif, dan mempersiapkan siswa menghadapi ujian resmi.


Ini berarti kegiatan ini bukan hanya menguntungkan siswa secara individu, tetapi juga memperkuat kualitas pendidikan di sekolah secara keseluruhan.


Bekal penting


Pengalaman mengikuti simulasi serupa ini akan menjadi bekal penting bagi siswa dalam menghadapi masa depan pendidikan yang semakin kompetitif.


Dengan penyelenggaraan yang terstruktur dan memanfaatkan teknologi, kompetisi ini menempatkan siswa dalam suasana ujian yang mendekati kondisi sebenarnya, sehingga mereka tidak lagi canggung atau gugup saat menghadapi seleksi yang sesungguhnya.


Inilah salah satu alasan mengapa latihan TKA sejak dini menjadi investasi pendidikan yang krusial.


Pentingnya TKA sebagai standar kualitas penilaian hasil belajar juga menjadi perhatian dalam webinar yang diselenggarakan bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Kota Batam.


Ribuan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru mengikuti diskusi ini, yang mengupas tuntas peran TKA dalam menciptakan sistem penilaian yang objektif dan merata.


Hal ini sejalan dengan implementasi Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025 yang mengatur pengukuran kemampuan akademik secara nasional.


Dengan standar yang sama di seluruh wilayah, kesenjangan kualitas pendidikan antar daerah dapat dipersempit, dan setiap siswa memiliki kesempatan yang adil untuk bersaing di tingkat nasional.


Sistem pendaftaran yang dilakukan secara kolektif oleh sekolah juga mempermudah proses partisipasi dan memastikan keterlibatan yang luas.


Setelah mendaftar, siswa dapat mengakses ujian melalui perangkat digital, mulai dari komputer hingga ponsel. Fleksibilitas ini memungkinkan siswa dari daerah perkotaan maupun pelosok untuk ikut serta tanpa terhalang jarak atau fasilitas.


Dengan demikian, simulasi latihan bukan hanya menjadi ajang latihan, tetapi juga sarana pemerataan kesempatan belajar yang berkontribusi langsung pada keadilan pendidikan di Indonesia.


Hal ini akan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tes masuk sekolah unggulan dan perguruan tinggi negeri yang memiliki standar seleksi ketat.


Lebih dari itu, kompetisi ini membantu membentuk budaya belajar yang kompetitif namun sehat, di mana keberhasilan tidak hanya diukur dari hasil akhir, tetapi juga dari proses persiapan, strategi, dan mental juang yang dibangun.


Dalam jangka panjang, urgensi TKA akan semakin meningkat seiring dengan kebijakan pendidikan yang menekankan pengukuran kemampuan akademik secara terstandar.


Siswa yang terbiasa berlatih sejak dini akan memiliki keunggulan yang signifikan dibanding mereka yang baru mengenal format ujian saat memasuki tahap seleksi sesungguhnya.


Kegiatan latihan bersama seperti KENAL TKA menjadi momentum untuk membangun ekosistem pendidikan yang kompetitif dan profesional, yang pada akhirnya akan melahirkan generasi pelajar Indonesia yang siap bersaing di tingkat global.


Melalui ini, urgensi latihan TKA bukan lagi wacana teoritis, melainkan praktik nyata yang melibatkan jutaan siswa di seluruh Indonesia.


Kompetisi ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan akademik adalah hasil dari persiapan matang, kolaborasi semua pihak, dan keberanian menghadapi tantangan.


Di tengah persaingan global yang kian ketat, membekali siswa dengan keterampilan akademik, mental juang, dan strategi belajar yang tepat sejak dini adalah investasi yang akan membuahkan hasil bagi masa depan pendidikan dan kemajuan bangsa.


*) Penulis adalah Ketua pelaksana KENAL TKA.



Oleh Suli Hendra*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo

 

📬 Berlangganan Newsletter

Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.

Berita Populer

Berita Populer