Bantul Kembangkan Sentra Budidaya Kelapa Kopyor di Desa Jatimulyo

Bantul, 09/10 (ANTARA) - Pemerintah Kelurahan/Desa Jatimulyo, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mengembangkan sentra budidaya kelapa kopyor di wilayah pedukuhan Semuten, Jatimulyo guna memberdayakan dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
"Desa sudah mengalokasikan dana desa untuk penanaman kelapa kopyor sekitar 2.000 bibit di Dusun Semuten yang dikelola Taruna Tani, kemudian pada tahun 2025 menganggarkan sekitar Rp22 juta untuk pemupukan pohon kelapa kopyor," kata Kepala Desa Jatimulyo Mukidi di Bantul, Selasa.
Dia mengatakan saat ini di wilayah pedukuhan Semuten Jatimulyo yang berada di dataran tinggi Kecamatan Dlingo ini sudah ada tanaman kurang lebih 600 kelapa kopyor di atas lahan tanah kas desa seluas tiga sampai empat hektare.
"Kemudian di kebun-kebun warga Jatimulyo itu sudah ada sekitar 200 pohon yang sudah siap panen. Jadi, saat ini setiap harinya sudah ada kopyor yang dipanen di warga saya," katanya.
Dia mengatakan pengembangan budidaya kelapa kopyor di Jatimulyo sudah dirintis sejak 2023, yang saat itu dianggarkan untuk pembibitan sebanyak 2.000 kelapa kopyor. Kemudian tahun berikutnya membebaskan tanah kas desa untuk dikembangkan kelapa kopyor.
"Harapan kami ke depan bisa untuk objek wisata, kemudian ada pendapatan masyarakat di sekitar bisa meningkat. Jadi, ketika nanti sudah jadi sebagai pariwisata, kita akan mengerahkan warga sekitar ini untuk mengelola kampung kopyor," katanya.
Dia mengatakan dipilihnya kelapa kopyor sebagai varietas tanaman yang dikembangkan di daerah perbukitan dengan hamparan lahan luas ini karena awalnya dari Dusun Semutan ada simbah bernama Paijo yang menjadi penemu kelapa kopyor di Semuten.
"Yang menemukan kelapa kopyor pertama itu Mbah Paijo, dia sudah dapat penghargaan Kalpataru dari dinas, kemudian kami mengembangkan. Saat ini yang siap panen 200 pohon, kemudian kami namai Kampung Kopyor dan kami anggarkan dari desa untuk tanaman kelapa kopyor itu," katanya.
Dia mengatakan saat ini dari setiap 200 pohon kelapa kopyor yang dikembangkan di daerah ini setiap hari bisa dipanen sekitar 30 kopyor, yang oleh pengelola Kampung Kopyor diolah menjadi minuman, maupun minyak kelapa yang dijual ke perkotaan.
"Kalau dirata-rata satu kopyor dijual dengan harga Rp30 ribu, maka pendapatan per hari maksimal bisa mencapai Rp900 ribu per hari, namun untuk saat ini tergantung pesanan," katanya.
Lebih lanjut dia juga mengatakan, dari pemerintah desa sementara ini belum memberlakukan sewa tanah kas desa dalam pengembangan budidaya kelapa kopyor ini, namun ke depan jika sentra ini berkembang, maka tidak menutup kemungkinan bisa memberi masukan ke pendapatan desa.
"Untuk saat ini, anggota Kelompok Taruna Tani yang terlibat dengan budidaya kelapa kopyor di Semuten Jatimulyo berjumlah 25 orang, belum termasuk pengolahan di Kampung Kopyor, harapannya bisa terus berkembang," katanya. (ANTARA/Hery Sidik)
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.