JMDN logo

BNN RI Gelorakan Desa Bersinar Cegah Peredaran Gelap Narkotika

📍 Nasional
16 Juli 2025
8 views
BNN RI Gelorakan Desa Bersinar Cegah Peredaran Gelap Narkotika

Badung, Bali, 16/7 (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia menggelorakan desa bersinar (bersih tanpa narkoba) untuk mencegah peredaran gelap narkotika.


Kepala BNN RI Komisaris Jendral Polisi Marthinus Hukom saat pencanangan desa bersinar di Desa Adat Kelan, Kabupaten Badung, Selasa mengatakan kejahatan dan jaringan narkoba kini merambah ke desa-desa di Indonesia. Setidaknya ada 800 desa di Indonesia yang terindikasi telah disusupi jaringan narkoba.


Menurut Marthinus, basis produksi komoditas pangan dan kebutuhan ekonomi lainnya di negara Indonesia sebagian besar berasal dari desa-desa.


"Kalau sampai nanti desa kita diserang dengan narkoba itu, maka akan terjadi kontra produktif desa yang awalnya produktif tiba-tiba berkurang," katanya.


Marthinus menjelaskan masuknya narkoba di desa-desa di Indonesia bermula dari problem ekonomi. Sebagai jalan pintas untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi, masyarakat membutuhkan pekerjaan instan dengan tidak memperhatikan aspek hukum seperti terlibat jaringan narkoba. Tanpa disadari, perbuatan itu menciptakan ketergantungan terhadap bandar narkoba.


"Terjadi simbiosis mutualisme bahkan kemudian mereka disuruh menjual narkoba. Mereka tertipu dengan hayalan atau ilusi uang yang dihasilkan dari narkoba tanpa memikirkan risiko hukum, bahkan menjadi bagian dari sindikat," katanya.


Selanjutnya, karena terikat hubungan patron-klien antara pemilik narkoba dan kurir muncul lah perlawanan terhadap petugas.


Sehingga tidak heran, ada resistensi ketika petugas mencoba membongkar jaringan narkoba itu karena mereka mau melindungi bandar narkoba.


"Tugas kita hari ini bagaimana mencegah. Kita coba memberikan informasi penting kepada aparat desa. Anggaran yang ada di desa betul-betul digunakan untuk penyelesaian problem di desa," katanya.


Khusus untuk di Bali, Kepala BNN RI meminta aparat desa membentengi moral masyarakat agar tidak terjerumus ke dalam jaringan narkoba melalui pendekatan adat.


Apalagi Bali punya modal sosial yang kuat terkait dengan adat istiadat.


Hal ini penting mengingat Bali menjadi tempat bertemunya masyarakat dunia.


"Jangan sampai desa lemah. Kita punya sosial kapital. Saya tidak terlalu khawatir dengan Bali karena Bali memiliki sosial kapital yang tinggi. Tinggal elaborasikan dengan ancaman narkotika," pungkas Marthinus. (ANTARA/Rolandus Nampu)

📬 Berlangganan Newsletter

Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.

Berita Populer

Berita Populer