Wagub Lampung: Desa Way Kalam Punya Potensi Ekonomi Karbon

Bandarlampung, 26/11 (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Jihan Nurlela mengatakan bahwa Desa Way Kalam yang berada di Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel)  memiliki potensi pengembangan nilai ekonomi karbon atas upaya pelestarian lingkungan oleh desa melalui skema perhutanan sosial.

"Potensi perhutanan sosial di Desa Way Kalam sangatlah besar. Potensi tersebut mencakup konservasi lingkungan, penguatan ekonomi masyarakat, dan pengembangan nilai ekonomi karbon," ujar Jihan Nurlela berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan pengembangan nilai ekonomi karbon di Desa Way Kalam tersebut dapat dioptimalkan melalui pengembangan kawasan hutan melalui skema perhutanan sosial.

"Pengembangan potensi perhutanan sosial ini sangat luas, terutama jika kita berbicara mengenai ekonomi karbon. Tapi semua juga perlu merapikan manajemen pengembangan ini dari hal-hal kecil. Semua harus dilakukan dengan pengelolaan dan manajemen yang baik, agar potensinya benar-benar bisa dioptimalkan serta memberi manfaat," katanya.

Dia menjelaskan area sumber mata air dan jalur menuju Air Terjun Anakan di Hutan Register Way Kalam yang masih terjaga, hingga masih adanya satwa dilindungi di lokasi tersebut karena ada upaya desa menjaga kawasan konservasi menjadi nilai tambah bagi pengembangan ekonomi karbon di lokasi tersebut.

"Ke depan harus diukur pH airnya agar bisa diketahui juga kandungan oksigennya disini agar ini bisa menjadi nilai tambah untuk promosi wisata di Desa Way Kalam," ucap dia.

Ia pun mengapresiasi atas terlaksananya peraturan desa (Perdes) tentang manajemen wisata di desa tersebut. Melalui aturan tersebut dilakukan upaya pengelolaan dan pelestarian di kawasan hutan mencakup pengelolaan area camping, jalur trekking, dan dua kawasan air terjun.

"Pemerintah Provinsi Lampung berharap kajian ini dapat memperkuat pengelolaan perhutanan sosial. Tujuannya agar kawasan tetap lestari dan masyarakat memperoleh manfaat ekonomi yang lebih baik," tambahnya. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)