PLN UIP Sulawesi Bantu KUBE Warga Bantaeng Lewat Program TJSL

Makassar, 07/8 (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi melalui Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Selatan membantu Kelompok Usaha Bersama (KUBE) warga di Kabupaten Bantaeng, Sulsel, lewat Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
"Sejak 2024 PLN mendampingi KUBE 'Langit Bengkel' di Dusun Ma'Lero, Desa Biangloe Kecamatan Pa'jukukang Kabupaten Bantaeng dan Alhamdulillah sekarang sudah kelihatan hasilnya," kata General Manager PLN UIP Sulawesi, Kuncoro Adi di Makassar, Sulsel, Rabu (6/8).
Dia mengatakan PLN dirancang memberi manfaat nyata dan berkelanjutan pada masyarakat di sekitar proyek infrastruktur kelistrikan, seperti pembangunan SUTT, gardu induk, maupun pembangkit.
Salah satu dari proyek strategis nasional (PSN) itu adalah SUTT 150 KV Punagaya - Bantaeng yang kini dalam tahap prakonstruksi.
Adapun bantuan PLN pada warga sekitar proyek tersebut dengan mendampingi pembentukan KUBE "Bengkel Langit" menyusul tingginya angka pengangguran di dusun tersebut.
Dengan memberdayakan para pemuda agar produktif, setelah dibekali dengan keterampilan dasar, diberi dukungan mendirikan bengkel dan sejumlah peralatan agar dapat mengubah hidupnya lebih baik.
Pemberdayaan masyarakat tersebut, telah membuahkan hasil dengan kemampuan menghidupi keluarga dari sumber penghasilan bengkel tersebut.
Dari kondisi itu, PLN melakukan pengukuran dampak secara objektif melalui metode Sosial Return of Investment (SROI) dan indeks kepuasan masyarakat (IKM).
"Hasilnya, sangat menggembirakan nilai SROI sebesar 2,78 dan IKM 3,84 poin kedua poin tersebut masuk kategori sangat baik," katanya.
Hal itu dibenarkan Ketua KUBE "Langit Bengkel" Idrus Solihin. Dia mengatakan, setelah mendapatkan pendampingan dan bantuan peralatan bengkel, akhirnya progres KUBE ini semakin meningkat.
"Pelanggan makin banyak, bahkan bengkel kami direkomendasikan dari mulut ke mulut. Pada awalnya pendapatan hanya sekitar Rp2 juta sampai Rp6 juta per bulan, kini sudah di atas Rp10 juta," jelasnya.
Pendapatan tersebut bahkan bisa mencapai Rp40 juta pada musim panen, karena setelah menerima pembelian sumber daya alam u9 mereka rata-rata memperbaiki atau servis motornya.
Kesuksesan "Langit Bengkel" tersebut, tidak terlepas dari dukungan pemerintah desa setempat dan para mitra di lapangan. (ANTARA/Suriani Mappong)
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.